Tips sebelum Belajar Rhinoceros secara Otodidak

Tips kali ini Anda harus menguasai program office maupun windows, bila tidak maka Anda akan kesulitan dan tidak akan bisa mengikuti pelajaran Rhinoceros secara mandiri. Banyak sekali ditemui kasus dimana orang yang mengikuti belajar Rhinoceros secara mandiri akhirnya harus berhenti karena tidak menguasai mouse, cara mengklik kanan atau kiri dan tidak bisa membedakan apa itu menu toolbar dalam program berbasis windows, seperti cara menyimpan, membuka dan mencari tempat penyimpanan file. Read More...

Kamis, 19 Februari 2015

// // Leave a Comment

Sistem Koordinat Rhinoceros

Koordinat adalah cara untuk menentukan posisi pada suatu ruang. Posisi tersebut ditunjukkan dengan angka-angka yang merupakan posisi terhadap suatu sumbu. Koordinat merupakan faktor penting dalam Rhinoceros. Untuk menentukan setiap posisi di bidang gambar, Rhinoceros memerlukan titik koordinat. Sebaliknya, setiap objek yang ada di bidang gambar akan mempunyai data koordinat tertentu.

Sistem koordinat pada software Rhinoceros 2 dimensi menggunakan dua sumbu yaitu X dan Y, sedangkan pada gambar tiga dimensi menggunakan 3 sumbu simetri, yaitu X, Y, dan Z. Ketika kita memasukkan angka koordinat, berarti kita memasukkan informasi tentang jarak (dalam satuan panjang) dan arahnya (+ atau –) sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Program Rhinoceros bisa digunakan untuk mode 2 dimensi maupun 3 dimensi sehingga mempunyai sistem koordinat 3 sumbu: X, Y, dan Z. Ada 3 sistem koordinat yang bisa digunakan yaitu: sistem koordinat absolut, relatif, dan polar.

1. Sistem Koordinat Absolut
Sistem koordinat absolut menggunakan titik pusat sumbu X, Y, Z (0,0,0) sebagai acuan utama. Artinya semua posisi titik dari suatu objek diukur jaraknya dari titik pusat (0,0,0). Bila menggambar dalam 2 dimensi, koordinat Z dapat diabaikan atau tidak ditulis.

Berikut contoh gambar garis pembuatan koordinat absolut :
  1. Double klik pada viewport Top (tampak atas)
  2. Dari menu Curve > Polyline, Klik Polyline
  3. Untuk memulai klik 0 (nol), kemudian tekan Enter
  4. Selanjutnya ketik 5,0 dan Enter
  5. Kemudian ketik 5,5 dan Enter
  6. Kemudian ketik 0,5  dan Enter
  7. Ketik C yang artinya Close | untuk menutup polyline.


2. Sistem Koordinat Relatif
Dalam sistem ini posisi suatu titik tidak ditentukan dari pusat sumbu X, Y, Z (0,0,0), tetapi menggunakan acuan titik terakhir. Artinya koordinat suatu titik ditentukan relatif terhadap koordinat titik sebelumnya. Titik terakhir akan dianggap sebagai pusat sumbu (0,0,0) oleh titik terbaru. Demikian juga, titik terbaru tersebut akan menjadi pusat sumbu (0,0,0) bagi titik yang lebih baru lagi. Sistem koordinat relatif mempunyai rumus : RX,Y.

Berikut contoh pembuatan garis dengan koordinat relatif :
  1. Double klik pada viewport Top (tampak atas)
  2. Dari menu Curve > Polyline, Klik Polyline
  3. Untuk memulai klik 0 (nol), kemudian tekan Enter
  4. Selanjutnya ketik R5,0 dan Enter
  5. Kemudian ketik R0,5 dan Enter
  6. Kemudian ketik R-5,0  dan Enter
  7. Ketik C, kemudian Enter

3. Sistem Koordinat Polar
Sistem koordinat polar menggunakan jarak dan sudut untuk menentukan suatu posisi. Penentuan jarak bisa dilakukan dengan metode absolut terhadap titik pusat sumbu maupun relatif terhadap titik terakhir, Sedangkan sudut diukur terhadap sumbu X. Sistem koordinat polat  ini mempunyai rumus : Rpanjang<sudut (R5<90)

Berikut contoh pembuatan garis dengan koordinat polar :
  1. Double klik pada viewport Top (tampak atas)
  2. Dari menu Curve > Polyline, Klik Polyline
  3. Untuk memulai klik 0 (nol), kemudian tekan Enter
  4. Selanjutnya ketik R5<0 dan Enter
  5. Kemudian ketik R5<90 dan Enter
  6. Kemudian ketik R5<180 dan Enter
  7. Ketik C, kemudian Enter


Demikian pembahasan singkat tentang koordinat di Rhinoceros, jika ada yang perlu ditambahkan dan perlu dibenarkan silahkan poskan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih.

Read More

Selasa, 10 Februari 2015

// // 1 comment

Cara Menggunakan Fungsi Extrude di Rhinoceros

Met siang sobat Rhino, mumpung job kerjanya lagi agak senggang, enaknya buat tutorial nih, hehe, ya udh hayuuuuuk..., siang hari ini saya akan membahas mengenai fungsi Extrude pada program Rhinoceros dengan penjelasannya. Extrude adalah salah satu fungsi pada Rhinoceros yang digunakan untuk memberikan suatu ketebalan tertentu pada suatu bidang objek 2D. Agar suatu objek 2D tersebut dapat dieksekusi perintah Extrude maka object 2D tersebut harus berupa objek garis yang saling terhubung/tertutup dan berupa garis satu kesatuan/polyline.

Perintah extrude dalam Rhinoceros biasanya dipergunakan oleh seorang drafter atau designer untuk mempermudah pekerjaannya dalam membuat gambar 3D dari gambar 2D karena dengan memberikan perintah extrude tersebut seorang drafter tidak lagi kesulitan untuk membuat objet 3D melalui gambar 2D yang telah dia buat sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh di bawah ini :

"Merubah object 2D  sebuah kotak sama sisi menjadi sebuah kubus menggunakan perintah Extrude."

Buatlah sebuah kotak sama sisi pada bidang kerja dengan format 2D view tampak atas (TOP) kemudian berikan ketebalan terhadap kotak tersebut dengan menggunakan perintah extrude sehingga kotak yang telah kita buat akan mempunyai ketinggian. Setelah itu rubahlah sudut pandang menjadi Persepektif.
Prakteknya seperti berikut ini :

Buat kotak sama sisi dengan perintah Rectangle, klik menu Curve > Rectangle > Corner to Corner, klik titik awal kotak, kemudian masukkan nilai 10, Enter, kemudian masukkan lagi nilai 10, Enter lagi maka hasilnya seperti berikut ini.


Seleksi obyek kotak tadi, kemudian klik menu Solid > Extrude Planar Curve > Straight  atau klik ikon Extrude Closed Planar Curve diatas, kemudian pindah ke viewport/tampilan Perspective/3D, tarik ketas kemudian masukkan nilai 10 kemudian Enter, jadi deh.


Kursor tarik keatas, sehingga hasilnya seperti tampak dibawah 


 Hasil akhirnya 


Dari contoh diatas dapat dijelaskan bahwa, berawal dari sebuah objek 2D yaitu kotak sama sisi dirubah menjadi sebuah objek 3D yaitu kubus dengan memberikan ketebalan/ketinggian pada objek 2D tersebut menggunakan perintah Extrude. Perintah extrude tidak terbatas penggunaannya pada object kotak saja tetapi perintah extrude tersebut bisa juga diterapkan ke sembarang bidang gambar 2D dengan syarat bidang gambar 2D tersebut adalah garis yang saling terhubung atau object yang berada dalam satu kesatuan.

Bagaimana, pastinya sekarang anda sudah memahami maksud dan fungsi perintah Extrude ? Semoga tulisan singkat ini dapat membantu anda dalam memahami Rhino dasar, Jika memang masih ada yang kurang atau perlu diperjelas silahkan kasih masukan dikolom komentar dibawah !
Read More

Jumat, 06 Februari 2015

// // Leave a Comment

Polyline dan Line Segments

Dua perintah ini digunakan untuk membuat garis, walau sama-sama untuk membuat garis, tapi ada perbedaan yang mencolok pada hasil akhirnya, yaitu kalo untuk Polyline perintah untuk membuat garis tapi garis tersebut akan menjadi satu kesatuan, sedangkan Line Segments perintah untuk membuat garis tapi garis tersebut hanya berdiri sendiri (tidak menjadi satu kesatuan untuh).

Perintah Polyline dapat dilakukan dengan mengeklik kiri mouse pada ikon diatas, sedangkan perintah Line Segments dilakukan dengan mengeklik kanan mouse pada ikon tersebut, karena di Rhino satu ikon mempunyai dua fungsi yang berbeda, tinggal pilih klik kanan atau kiri. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh dan latihan dibawah ini.


Latihan membuat Polyline :
  1. Pastikan viewport terlihat tampak atas (Top)
  2. Klik kiri mouse pada ikon seperti diatas
  3. Kemudian klik di lembar kerja untuk menentukan titik awal
  4. Kemudian klik kebawah dan klik lagi kekiri
  5. Enter
Latihan membuat Line Segment :
  1. Pastikan viewpor terlihat tampak atas (Top) untuk mempermudah :
  2. Klik kanan mouse pada ikon seperti diatas
  3. Kemudian klik di lembar kerja untuk menentukan titik awal
  4. Kemudian klik kebawah dan klik lagi kekiri
  5. Enter 

Read More

Selasa, 13 Januari 2015

// // Leave a Comment

Memulai Rhinoceros 4.0

Untuk memulai program ini, lakukanlah Klik dua kali tombol shortcut Rhinoceros 4.0 pada jendela dekstop.


Tampilan Rhinoceros 4.0
Tampilan layar Rhino terbagi menjadi beberapa area yang akan memberikan informasi bagi Anda sebagai data input. Selalu perhatikan informasi yang muncul di area command line (command history dan command prompt) untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada proses pemodelan yang dikerjakan.


Menu Bar
Sebagian besar perintah kerja yang disediakan oleh Rhino bisa Anda temukan dengan mudah pada Menu Bar.


Toolbars
Rhino toolbars memuat tombol-tombol perintah kerja yang bisa Anda tempatkan di manapun pada layar (screen), atau dapat juga ditempatkan pada tepian jendela graphics area. Tampilan default rhino akan menempatkan standard toolbar berada di atas graphics area, sedangkan main 1 dan main 2 toolbars menempati posisi di sebelah kiri graphics area.

Tooltips
Tooltips akan menjelaskan fungsi dari sebuah tombol. Arahkan kursor di atas sebuah tombol tanpa mengkliknya, sebuah kotak kecil berwarna kuning yang dilengkapi nama dari fungsi tombol tersebut akan muncul. Dalam prakteknya, kebanyakan tombol perintah kerja dapat melaksanakan dua perintah kerja. Tooltips akan membantu Anda menunjukan tombol mouse sebelah mana yang harus diklik, karena kedua tombol kanan maupun kiri pada mouse memiliki fungsinya tersendiri.


Flyouts
Sebuah tombol perintah kerja mungkin saja memuat tombol perintah kerja lainnya di dalam sebuah flyout toolbar. Biasanya flyout toolbar memiliki isi yang bervariasi tergantung pada jenis dan fungsi base command-nya. Tombol yang dilengkapi dengan flyout biasanya ditandai dengan segitiga kecil berwarna putih di sudut kanan bawah. Untuk membuka flyout toolbar, klik kiri atau kanan mouse dan tahan untuk beberapa saat, atau kita juga bisa menekan kedua tombol mouse secara bersamaan.


Graphics Area
Graphics area merupakan jendela pada Rhino yang terdiri atas beberapa tampilan jendela viewport. Selain itu Anda juga dapat melakukan layout ulang jendela viewport sedemikian rupa hingga sesuai dengan kenyamanan saat menggunakannya.

Viewport
Viewport adalah jendela di layar yang menampilkan model yang sedang Anda kerjakan. Untuk memindahkan dan mengubah ukuran viewport, klik dan gerakkan viewport title, viewport border, atau center of viewport. Anda pun dapat membuat tampilan viewport baru, mengganti nama viewport, dan menggunakan konfigurasi viewport yang sesuai dengan keinginan.

Untuk mengaktifkan tampilan viewport dari tampilan default menjadi tampilan penuh mengisi seluruh graphic area, klik dua kali pada viewport title. Anda juga dapat mengatur ulang layar Rhino. Command Area di bagian bawah, dan toolbar ditempatkan pada lokasi yang berbeda.


Command Area
Command area akan menampilkan perintah kerja yang sedang bekerja dan difungsikan pula untuk meng-entry perintah kerja yang akan Anda gunakan, yaitu dengan cara mengetiknya. Command area dapat ditempatkan di bagian atas maupun di bagian bawah layar, atau bisa juga bebas berdiri sendiri di dalam layar tanpa harus menempel pada pinggiran layar. Jendela command area secara default terbagi menjadi tiga lajur. Tekan F2 untuk membuka sebuah jendela yang akan menampilkan command history.
Read More
// // 1 comment

Sekilas tentang Rhinoceros 4.0

Rhinoceros atau biasa disingkat Rhino adalah sebuah program pemodelan 3D berbasis NURBS (Non Uniform Rational B-Spline). Spline atau yang lebih kita kenal dengan kurva adalah garis yang memiliki banyak radius lingkaran (multi radius) sehingga mampu mendefinisikan bentuk-bentuk kurva yang halus dan mulus seperti bentuk geometri yang organis pada bodi pesawat terbang.

Metode NURBS pada Rhinoceros merupakan pengembangan dari metode spline konvensional yang secara umum dapat menggambarkan secara matematis bentuk-bentuk model bebas (free form) dan bentuk-bentuk standar (primitive object). Metode ini penting sekali untuk mewujudkan model-model organis karena kualitas permukaan sangat ditentukan oleh mulus atau tidaknya suatu permukaan (smooth surface).

Rhinoceros version 4.0 merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya dengan berbagai fasilitas baru serta kemudahan operasional perintah kerja yang mampu menerjemahkan gagasan desain ke dalam bentuk simulasi pemodelan 3D yang mendekati realitas.


Rhinoceros 4.0 memiliki paket software pelengkap yang dapat digunakan untuk mendukung kesempurnaan dan kualitas model yang dikerjakan, yaitu:
a. Software Flamingo, yang digunakan untuk keperluan rendering dengan kualitas yang sangat bagus.
b. Software Bongo, digunakan untuk keperluan pemodelan animasi bergerak.
Read More
// // 1 comment

Bekerja dengan Rhinoceros 4.0

Untuk memulai bekerja dengan Rhino, tentunya Anda harus terlebih dahulu memahami hal-hal paling mendasar yang akan menuntun Anda sebelum pada akhirnya nanti benar-benar siap melakukan pemodelan sebuah objek tertentu. Berikut ini akan dijelaskan beberapa materi dasar ketika Anda akan bekerja dengan Rhino.

Perangkat Mouse
Pada area viewport, tombol mouse sebelah kiri memiliki fungsi untuk memilih objek dan memilih lokasi viewport. Tombol mouse sebelah kanan memiliki beberapa fungsi termasuk di dalamnya fungsi Panning & Zooming, dan juga memiliki fungsi yang sama dengan menekan tombol Enter pada keyboard. Gunakan tombol mouse sebelah kiri untuk memilih objek, command, atau options pada menu, dan tombol-tombol yang ada pada area toolbar.

Gunakan tombol mouse sebelah kanan untuk mengakhiri sebuah perintah kerja (command).Tekan dan tahan tombol mouse sebelah kanan kemudian gerakkan mouse untuk mengaktifkan fungsi Pan (top, right, front viewport) & Rotate (perspective viewport). Gunakan scroll putar pada mouse atau tekan tombol CTRL+tekan dan tahan tombol mouse kanan, kemudian gerakkan mouse untuk mengaktifkan fungsi zoom in dan zoom out pada salah satu viewport yang sedang aktif. Anda harus tetap menekan dan tahan tombol mouse sebelah kanan untuk tetap bisa-mengaktifkan-fungsi pan dan zoom.

Mengakses Perintah Kerja
Anda dapat meng-entry dan menjalankan perintah kerja (commands), yaitu dengan mengetiknya secara langsung sebuah teks perintah kerja pada area command line. Perintah tersebut bisa berupa titik koordinat, jarak, dan ukuran, sudut, atau radius, maupun perintah kerja berupa shortcut. Untuk mengeksekusi sebuah perintah kerja yang sudah Anda ketik, tekan tombol Enter atau spacebar pada keyboard. Selain itu cara lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan menekan tombol mouse sebelah kanan untuk melakukan eksekusi perintah kerja. Sebagai catatan tombol Enter, spacebar pada keyboard, serta tombol mouse sebelah kanan dapat bekerja dan memiliki fungsi yang sama dalam-melakukan-eksekusi-perintah-kerja.

Clickable Option
Untuk menggunakan command option, klik option yang berada di dalam command line, yaitu tulisan dengan huruf awalnya yang bergaris bawah pada option tersebut. Selanjutnya ikuti panduan berikutnya yang akan muncul pada layar.


Mengulang Perintah Kerja
Untuk mengulang perintah kerja yang terakhir digunakan, klik tombol mouse sebelah kanan, atau tekan Enter atau spacebar pada keyboard.

Membatalkan Perintah Kerja
Anda dapat membatalkan perintah kerja yang sedang dijalankan, yaitu dengan hanya menekan tombol ESC pada keyboard.

Read More

Senin, 12 Januari 2015

// // 1 comment

Pemodelan Digital dengan Rhinoceros

Pemodelan digital adalah cara paling langsung, lengkap, efisien, dan efektif bagi para desainer, arsitek, maupun engineer dalam menampilkan objek fisik tanpa membuat objek yang sebenarnya. Selain itu, dengan pemodelan digital akan memungkinkan dilakukan digital pre assembly. Dengan cara ini tidak diperlukan lagi membuat model fisik (full size mock up) untuk memeriksa kebutuhan ruang atau untuk memeriksa kesesuaian antarkomponen.

Rhinoceros 4.0 merupakan software pemodelan 3D digital yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahan software dunia dengan lebih memperhatikan kebutuhan desainer sebagai pengguna dalam aktivitasnya merencanakan dan mengembangkan suatu produk sehingga produk yang dihasilkan dapat terintegrasi secara maksimal yang meliputi kajian desain maupun engineering. Di dalamnya memuat program dengan cara kerja yang cenderung mengutamakan faktor estetika dan melibatkan aspek desain sehingga software ini banyak digunakan oleh para profesional desainer dalam dunia industri karena kemampuannya untuk melakukan presentasi keputusan sebuah model desain yang sangat realistis dengan efisiensi dan efektivitas kerja yang dapat diandalkan.
Read More